Rindu Terbang

KALI INI AKU MENANGIS KEMBALI; OLEH ORANG YANG SAMA

OH, BEGINIKAH RASANYA RINDU YANG MENYAKITKAN ITU?

BEGITU PERIH.

PEDIH.

WALAU AKU SAKIT

WALAU HATIKU MERONTA

WALAUPUN MATAKU SUDAH LELAH MENGELUARKAN AIR MATA

DIBALIK ITU, AKU RINDU.

TERLALU BANYAK YANG INGIN KUKATAKAN

HINGGA YANG KELUAR DARI PESAN SINGKAT DARIKU HANYA BERISI SEBAGIAN SAJA.

MAAF AKU BAHAGIA DIATAS LUKA YANG KUTOREHKAN PADAMU

MAAF AKU HANYA BISA MENGUCAP MAAF.

DAN KETIKA SAAT INI AKU HANYA BISA MENANGIS,

SEPOTONG KENANGAN YANG SUDAH KUSIMPAN DALAM KOTAK

YANG KOTAKNYA KUTARUH DALAM SUDUT TERDALAM DI HATIKU

BEGITU SAJA BERKELEBATAN DARI AWAL HINGGA AKHIR DALAM OTAKKU

SEPERTI REKAMAN VIDEO YANG SENGAJA DIKIRIM TUHAN

SEKALI LAGI, AKU RINDU.

RINDU MENYAKITKAN DAN MENYAKITI.

RINDU BERSELIMUTKAN LUKA

LUKA YANG KULUKIS SENDIRI; LUKA KITA.

RINDU TERBUNGKUS DUKA

DUKA YANG KURAJUT SENDIRI; DUKA KITA.

INI MUNGKIN RINDU TERBANG.

RINDU YANG MENGUDARA NAMUN TAK TERSAMPAIKAN,

TIDAK DAPAT DILISANKAN,

TAK BISA DIBALAS,

HANYA MENGAMBANG,

MENGELILINGI DUKA DAN LUKA ITU DENGAN PENGERAT BERLAPIS DURI.

KITA ITU SAMA.

SUKA SALING MENYAKITI DIRI SENDIRI, DENGAN SISA-SISA SERPIHAN KENANGAN.

SEPERTI KUTUB A DAN KUTUB A. ANGGAP SAJA KITA ADALAH MAGNET.

KITA SAMA.

KITA SALING MENJELASKAN DAN MENDENGARKAN; MENGULAS KESALAHAN,

KITA SAMA-SAMA SALING MENYALAHKAN DIRI SENDIRI,

TAPI UNTUK BERSATU ITU TIDAK MUNGKIN.

KAMU MENGERTI, KALAU AKU MENYAYANGIMU KAN?

BAHKAN, AKU PERCAYA KAMU MASIH BISA MERASAKANNYA,

WALAU KAMU HARUS BERPURA-PURA BAHAGIA: UNTUK AKU. DAN, MAAF, DIA.

RINDUKU?

OH, MASIH DISINI

MENUNGGU UNTUK JATUH ATAU MALAH

SEMAKIN TERBANG TINGGI,

MENGAPUNG DI UDARA,

MELAYANG BEBAS TANPA BISA DIGAPAI.

BENAR, DIA MENGAPUNG, ENTAH INGIN DIMILIKI OLEH SIAPA.

RONGGA DADAKU SESAK.

NAMUN, AKU MALAH BERHENTI MENANGIS.

KUKIRA CUKUP UNTUK MALAM INI.

MALAM, RINDU.

Sunday, nov 10^th 2013

23:57