Mar 6, 2014

terimakasih.


terimakasih pernah selalu ada, lalu pergi begitu saja.
terimakasih pernah mendekat, lalu perlahan menjauh.
terimakasih pernah menjadi penawar rindu, lalu hilang saat aku butuh.
terimakasih telah membuat aku bahagia, lalu menyakiti aku dengan mudahnya.
terimakasih telah membasuh luka, lalu pergi meninggalkan luka baru.
terimakasih telah membuat aku percaya bahwa kamu satu-satunya, lalu membuat aku lebih percaya bahwa kamu hanya sementara.

terimakasih pernah hadir disetiap tangis dan tawa, lalu tidak pernah hadir lagi.
terimakasih telah menghadirkan senyum, lalu menerbitkan air mata.
terimakasih pernah membangkitkan saat aku jatuh, lalu begitu saja pergi membuat aku terjatuh kembali.
terimakasih telah membuat harapan itu seakan ada, lalu membuatnya tidak berharga.
terimakasih pernah menemani saat sepi, lalu membuat sepi itu merayap kembali.
terimakasih telah mengajarkan aku caranya mencintai, lalu membuat aku merasa kehilangan.
terimakasih pernah mengisi kekosongan, walalu sekarang, kekosongan itu ada karena kamu tinggal pergi.. bersama endapan rindu dan bersama luka yang menganga..
terimakasih..
walau yang aku tahu, itu tidak akan pernah cukup.

tapi,
kalau saja aku tidak pernah bertemu kamu..
mungkin aku tidak perlu mencintai, tidak perlu terluka, tidak perlu menangis di tengah kesunyian, tidak perlu merasa sepi di tengah keramaian, tidak perlu merasa seperti orang bodoh, tidak perlu tahu bahwa kamu berpura-pura peduli, dan semuanya yang telah kamu lakukan untuk membuat aku benar-benar tidak berarti.

tepi sekali lagi,
terimakasih..
dari kamu, aku belajar banyak..
tentang bagaimana rasa sakit itu ketika diabaikan dan tidak dihargai..
terimakasih..
untuk kamu disana, yang tidak peduli aku lagi..

i miss you so bad.

0 comments:

Post a Comment

Mar 6, 2014

terimakasih.


terimakasih pernah selalu ada, lalu pergi begitu saja.
terimakasih pernah mendekat, lalu perlahan menjauh.
terimakasih pernah menjadi penawar rindu, lalu hilang saat aku butuh.
terimakasih telah membuat aku bahagia, lalu menyakiti aku dengan mudahnya.
terimakasih telah membasuh luka, lalu pergi meninggalkan luka baru.
terimakasih telah membuat aku percaya bahwa kamu satu-satunya, lalu membuat aku lebih percaya bahwa kamu hanya sementara.

terimakasih pernah hadir disetiap tangis dan tawa, lalu tidak pernah hadir lagi.
terimakasih telah menghadirkan senyum, lalu menerbitkan air mata.
terimakasih pernah membangkitkan saat aku jatuh, lalu begitu saja pergi membuat aku terjatuh kembali.
terimakasih telah membuat harapan itu seakan ada, lalu membuatnya tidak berharga.
terimakasih pernah menemani saat sepi, lalu membuat sepi itu merayap kembali.
terimakasih telah mengajarkan aku caranya mencintai, lalu membuat aku merasa kehilangan.
terimakasih pernah mengisi kekosongan, walalu sekarang, kekosongan itu ada karena kamu tinggal pergi.. bersama endapan rindu dan bersama luka yang menganga..
terimakasih..
walau yang aku tahu, itu tidak akan pernah cukup.

tapi,
kalau saja aku tidak pernah bertemu kamu..
mungkin aku tidak perlu mencintai, tidak perlu terluka, tidak perlu menangis di tengah kesunyian, tidak perlu merasa sepi di tengah keramaian, tidak perlu merasa seperti orang bodoh, tidak perlu tahu bahwa kamu berpura-pura peduli, dan semuanya yang telah kamu lakukan untuk membuat aku benar-benar tidak berarti.

tepi sekali lagi,
terimakasih..
dari kamu, aku belajar banyak..
tentang bagaimana rasa sakit itu ketika diabaikan dan tidak dihargai..
terimakasih..
untuk kamu disana, yang tidak peduli aku lagi..

i miss you so bad.

No comments:

Post a Comment

 

/ˈfeəriˌteɪl/ Template by Ipietoon Cute Blog Design