Aku terdiam menatap sekeliling
Tak ada seorang pun
Aku hampa, bagai ruang kosong
Aku merasakan ada yang hilang
Kurasa sedikit, tetapi lama-kelamaan aku merasa sangat banyak, bahkan seperti kehilangan sesuatu yang besar
Hati mematahkan logika
Sekarang, aku jadi sering menangis
Entah mengapa, karena siapa, atau karena apa aku menangisinya
Menangisi-'nya'? Ah tidak mungkin! Aku tolol
Aku tak tahu ini akan sampai kapan
Tapi mungkin akan bertahan cukup lama
Aku sudah mempercayai.. Tetapi dikhianati
Aku sudah mencintai.. Tetapi disia-siakan
Tidak malang, namun lebih tepat kalau dikata 'sungguh menyakitkan'
Aku sudah terbiasa dengan keadaan seperti ini
Sendiri, kosong, terkadang aku susah tidur
Entah apa yang memasuki otak dan hatiku, namun terus mengganggu
Aku selalu berpikir apa yang aku pikirkan, bukankah itu aneh?
Tapi.. Mungkin itulah
Aku merasa kebingungan
Hidupku, Hatiku, bahkan Otakku kadang aku gunakan untuk hal yang selalu tidak penting untuk kupikirkan!
Cinta
Ya, hal menjijikan yang pernah aku rasakan
Selalu indah diawal, namun diakhir kadang membuatku begitu tersiksa
Sama saja menyiksa diri sendiri
Aku ingin marah dengan hatiku, namun aku malah menangis
Terbayang binar itu lagi
Sepercik cahaya mata seseorang yang hampir 4 tahun lamanya, aku tunggu
Aku dekat dengannya, namun aku tidak dapat meraihnya
Ia terlalu jauh untukku
Sangat jauh
Sangatlah berbeda
Ia populer dan aku hanya gadis cupu
Walau jauh di dalam...
Aku selalu mengaguminya, merindukannya, mengkhayal tentang dirinya, dan selalu ingin memilikinya
Namun itu semua maya.
Kami berbeda
Bagai matahari dan bintang, dipisahkan oleh waktu namun tetap bersinar walaupun tanpa bantuan sinar lain, bukan seperti bulan
Seperti itulah, kamu berjalan sendiri-sendiri walau kami sangat bersahabat
Aku menganggapnya saudara, tapi entah dia mengganggapku apa. Aku tidak peduli
Dia selalu datang saat dia butuh teman untuk diajak berbicara tentang masalahnya
Aku selalu bisa memberikan solusi solusi masalahnya walaupun aku tidak tahu apa itu membantu atau tidak
Kami terpisah
Kami bukan untuk disatukan
Namun hanya sebatas teman baik
Walau aku selalu berharap, aku dapat memilikinya
Walau kadang aku sudah merasa senang walau hanya dekat sebagai sahabat
Namun
sering, aku merasa sesak mengingat aku yang begitu dilumpuhkan oleh
binar matanya yang sangat teduh walau selalu tidak pernah bohong kalau
ada masalah
Aku merasa sendiri
Walau aku selalu ditemani banyangan yang menjadi khayalku
Aku hanya bisa menyembunyikan perasaan ini
Ini hanya sebuah sepercik kisah, tentang harapan
Sangat besar
Untuk...
Kamu.
Yang.
Disana.
Aug 5, 2012
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Aug 5, 2012
Untuk Kamu Yang Disana
Labels:
ehm:')
Aku terdiam menatap sekeliling
Tak ada seorang pun
Aku hampa, bagai ruang kosong
Aku merasakan ada yang hilang
Kurasa sedikit, tetapi lama-kelamaan aku merasa sangat banyak, bahkan seperti kehilangan sesuatu yang besar
Hati mematahkan logika
Sekarang, aku jadi sering menangis
Entah mengapa, karena siapa, atau karena apa aku menangisinya
Menangisi-'nya'? Ah tidak mungkin! Aku tolol
Aku tak tahu ini akan sampai kapan
Tapi mungkin akan bertahan cukup lama
Aku sudah mempercayai.. Tetapi dikhianati
Aku sudah mencintai.. Tetapi disia-siakan
Tidak malang, namun lebih tepat kalau dikata 'sungguh menyakitkan'
Aku sudah terbiasa dengan keadaan seperti ini
Sendiri, kosong, terkadang aku susah tidur
Entah apa yang memasuki otak dan hatiku, namun terus mengganggu
Aku selalu berpikir apa yang aku pikirkan, bukankah itu aneh?
Tapi.. Mungkin itulah
Aku merasa kebingungan
Hidupku, Hatiku, bahkan Otakku kadang aku gunakan untuk hal yang selalu tidak penting untuk kupikirkan!
Cinta
Ya, hal menjijikan yang pernah aku rasakan
Selalu indah diawal, namun diakhir kadang membuatku begitu tersiksa
Sama saja menyiksa diri sendiri
Aku ingin marah dengan hatiku, namun aku malah menangis
Terbayang binar itu lagi
Sepercik cahaya mata seseorang yang hampir 4 tahun lamanya, aku tunggu
Aku dekat dengannya, namun aku tidak dapat meraihnya
Ia terlalu jauh untukku
Sangat jauh
Sangatlah berbeda
Ia populer dan aku hanya gadis cupu
Walau jauh di dalam...
Aku selalu mengaguminya, merindukannya, mengkhayal tentang dirinya, dan selalu ingin memilikinya
Namun itu semua maya.
Kami berbeda
Bagai matahari dan bintang, dipisahkan oleh waktu namun tetap bersinar walaupun tanpa bantuan sinar lain, bukan seperti bulan
Seperti itulah, kamu berjalan sendiri-sendiri walau kami sangat bersahabat
Aku menganggapnya saudara, tapi entah dia mengganggapku apa. Aku tidak peduli
Dia selalu datang saat dia butuh teman untuk diajak berbicara tentang masalahnya
Aku selalu bisa memberikan solusi solusi masalahnya walaupun aku tidak tahu apa itu membantu atau tidak
Kami terpisah
Kami bukan untuk disatukan
Namun hanya sebatas teman baik
Walau aku selalu berharap, aku dapat memilikinya
Walau kadang aku sudah merasa senang walau hanya dekat sebagai sahabat
Namun sering, aku merasa sesak mengingat aku yang begitu dilumpuhkan oleh binar matanya yang sangat teduh walau selalu tidak pernah bohong kalau ada masalah
Aku merasa sendiri
Walau aku selalu ditemani banyangan yang menjadi khayalku
Aku hanya bisa menyembunyikan perasaan ini
Ini hanya sebuah sepercik kisah, tentang harapan
Sangat besar
Untuk...
Kamu.
Yang.
Disana.
Tak ada seorang pun
Aku hampa, bagai ruang kosong
Aku merasakan ada yang hilang
Kurasa sedikit, tetapi lama-kelamaan aku merasa sangat banyak, bahkan seperti kehilangan sesuatu yang besar
Hati mematahkan logika
Sekarang, aku jadi sering menangis
Entah mengapa, karena siapa, atau karena apa aku menangisinya
Menangisi-'nya'? Ah tidak mungkin! Aku tolol
Aku tak tahu ini akan sampai kapan
Tapi mungkin akan bertahan cukup lama
Aku sudah mempercayai.. Tetapi dikhianati
Aku sudah mencintai.. Tetapi disia-siakan
Tidak malang, namun lebih tepat kalau dikata 'sungguh menyakitkan'
Aku sudah terbiasa dengan keadaan seperti ini
Sendiri, kosong, terkadang aku susah tidur
Entah apa yang memasuki otak dan hatiku, namun terus mengganggu
Aku selalu berpikir apa yang aku pikirkan, bukankah itu aneh?
Tapi.. Mungkin itulah
Aku merasa kebingungan
Hidupku, Hatiku, bahkan Otakku kadang aku gunakan untuk hal yang selalu tidak penting untuk kupikirkan!
Cinta
Ya, hal menjijikan yang pernah aku rasakan
Selalu indah diawal, namun diakhir kadang membuatku begitu tersiksa
Sama saja menyiksa diri sendiri
Aku ingin marah dengan hatiku, namun aku malah menangis
Terbayang binar itu lagi
Sepercik cahaya mata seseorang yang hampir 4 tahun lamanya, aku tunggu
Aku dekat dengannya, namun aku tidak dapat meraihnya
Ia terlalu jauh untukku
Sangat jauh
Sangatlah berbeda
Ia populer dan aku hanya gadis cupu
Walau jauh di dalam...
Aku selalu mengaguminya, merindukannya, mengkhayal tentang dirinya, dan selalu ingin memilikinya
Namun itu semua maya.
Kami berbeda
Bagai matahari dan bintang, dipisahkan oleh waktu namun tetap bersinar walaupun tanpa bantuan sinar lain, bukan seperti bulan
Seperti itulah, kamu berjalan sendiri-sendiri walau kami sangat bersahabat
Aku menganggapnya saudara, tapi entah dia mengganggapku apa. Aku tidak peduli
Dia selalu datang saat dia butuh teman untuk diajak berbicara tentang masalahnya
Aku selalu bisa memberikan solusi solusi masalahnya walaupun aku tidak tahu apa itu membantu atau tidak
Kami terpisah
Kami bukan untuk disatukan
Namun hanya sebatas teman baik
Walau aku selalu berharap, aku dapat memilikinya
Walau kadang aku sudah merasa senang walau hanya dekat sebagai sahabat
Namun sering, aku merasa sesak mengingat aku yang begitu dilumpuhkan oleh binar matanya yang sangat teduh walau selalu tidak pernah bohong kalau ada masalah
Aku merasa sendiri
Walau aku selalu ditemani banyangan yang menjadi khayalku
Aku hanya bisa menyembunyikan perasaan ini
Ini hanya sebuah sepercik kisah, tentang harapan
Sangat besar
Untuk...
Kamu.
Yang.
Disana.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment